Viewers

Rabu, 22 April 2015

Puisi Seorang anak korban perceraian orang tuanya



MEJA HIJAU
Buah Pena : Mia Arfiana
Dukaku adalah hal terburuk
Bahagiaku, bahagiamu pasti
Kita satu asa, dan jiwa
Berbagi kasih tiada tara
Katanya..
                        Lihatlah kertas putih yang pucat
                        Yang tertempel lukisan suka cita
                        Kini tak lagi dapat terisi
                        Indah berwarna seperti dahulu
Air mata terus melewati pipi
Rasanya enggan membendung derita
Mencari celah jalan keluar
Namun yang ditemui hanya sandiwara
                        Dimana aku bisa kembali?
Bintangku saja sudah mulai meredup
Kepada wanita pengorban nyawa kah?
Atau pria bertulang punggung keluarga?
Untuk kedua malaikat tanpa sayapku
Ingatkah engkau kepada janji suci?
Yang kan membawaku disini?
Ingatkah engkau aku darah dagingmu?
                        Datanglah aku ingin bertemu
                        Kemballi dalam keluarga impian
                        Bukan dalam meja hijau
                        Dan mendengar ketukan palu bergoyang
                       

14 komentar:

  1. terima kasih kak mia arfiana... saya meneteskan air mata ketika membaca rasanya langsung mengetahui bagaimana kejadiannya. Saya langsung teringat kenangan pahit waktu sekolah dasar. Lanjutkan terus ya puisi puisi berikutnya. bahasa yang disajikan memang cocok. Salam kenal juga ya. :)

    BalasHapus
  2. Saya ikut senang apabila puisi saya bermanfaat bagi orang lain. Sebagai korban meja hijau, kita harus lebih kuat dalam kebaikan dan tetap mendoakan kedua orang tua kita. kita belum purna dalam membahagiakan orang tua. tetap semangat. salam kenal :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh sekiranya saya ambil sebagian kalimatnya untuk inspirasi puisi saya

      Hapus
  3. Orang tua saya baru saja akan bercerai dan saya tidak merasakan apa apa pada awalnya tapi hari makin dekat ke sidang perasaan saya mulai hancur dan saya akan ujian nasional saya takut pikiran saya terganggu gara gara masalah ini saya hanya bisa menangis dan berharap keajaiban sang kuasa untuk yang terbaik puisi kaka bagus kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa kak. Terimakasih
      Kita sama sama mengalaminya. Saya juga sama mau ujian nasional untuk lulusan SMA tahun ini.
      Semua pasti ada sebabnya. Mari sama sama kita berdoa untuk diberi kekuatan๐Ÿ˜Š kita bisa. Semangat ya kak ๐Ÿ˜Š

      Hapus
  4. Nyentuh banget ka,๐Ÿ˜–
    Rasanya pahit banget ketika jadi korban perceraian dan harus hidup sendiri sebab saya juga mengami

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat kak.! Kita dipilih menghadapi masalah ini karena kita kuat !! ๐Ÿ˜Š

      Hapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. bagus banget kak puisinya tersentuh
    makasi banyak buat puisinya kak

    BalasHapus
  7. Aku yg udh jadi korban,dan sekarang aku ikut ayah aku yg udh nikah,tiap hari aku menderita,buat kalian semangat yah:)

    BalasHapus