MEJA HIJAU
Buah Pena : Mia Arfiana
Dukaku adalah hal
terburuk
Bahagiaku, bahagiamu
pasti
Kita satu asa, dan jiwa
Berbagi kasih tiada
tara
Katanya..
Lihatlah kertas putih yang pucat
Yang tertempel lukisan suka cita
Kini tak lagi dapat terisi
Indah berwarna seperti dahulu
Air mata terus melewati
pipi
Rasanya enggan
membendung derita
Mencari celah jalan
keluar
Namun yang ditemui
hanya sandiwara
Dimana aku bisa kembali?
Bintangku saja sudah mulai meredup
Kepada wanita pengorban nyawa kah?
Atau pria bertulang punggung keluarga?
Untuk kedua malaikat
tanpa sayapku
Ingatkah engkau kepada
janji suci?
Yang kan membawaku
disini?
Ingatkah engkau aku
darah dagingmu?
Datanglah aku ingin bertemu
Kemballi dalam keluarga impian
Bukan dalam meja hijau
Dan mendengar ketukan palu bergoyang
terima kasih kak mia arfiana... saya meneteskan air mata ketika membaca rasanya langsung mengetahui bagaimana kejadiannya. Saya langsung teringat kenangan pahit waktu sekolah dasar. Lanjutkan terus ya puisi puisi berikutnya. bahasa yang disajikan memang cocok. Salam kenal juga ya. :)
BalasHapusSaya ikut senang apabila puisi saya bermanfaat bagi orang lain. Sebagai korban meja hijau, kita harus lebih kuat dalam kebaikan dan tetap mendoakan kedua orang tua kita. kita belum purna dalam membahagiakan orang tua. tetap semangat. salam kenal :)
BalasHapusBoleh sekiranya saya ambil sebagian kalimatnya untuk inspirasi puisi saya
HapusSF Terima kasih puisi nya sangat menyentuh hati'
BalasHapusLembaga Sertifikasi ISO
Orang tua saya baru saja akan bercerai dan saya tidak merasakan apa apa pada awalnya tapi hari makin dekat ke sidang perasaan saya mulai hancur dan saya akan ujian nasional saya takut pikiran saya terganggu gara gara masalah ini saya hanya bisa menangis dan berharap keajaiban sang kuasa untuk yang terbaik puisi kaka bagus kak
BalasHapusIyaa kak. Terimakasih
HapusKita sama sama mengalaminya. Saya juga sama mau ujian nasional untuk lulusan SMA tahun ini.
Semua pasti ada sebabnya. Mari sama sama kita berdoa untuk diberi kekuatan๐ kita bisa. Semangat ya kak ๐
Nyentuh banget ka,๐
BalasHapusRasanya pahit banget ketika jadi korban perceraian dan harus hidup sendiri sebab saya juga mengami
Semangat kak.! Kita dipilih menghadapi masalah ini karena kita kuat !! ๐
HapusIzin copas Mba'
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusbagus banget kak puisinya tersentuh
BalasHapusmakasi banyak buat puisinya kak
izin copas kak
BalasHapusizin copas kak
BalasHapusAku yg udh jadi korban,dan sekarang aku ikut ayah aku yg udh nikah,tiap hari aku menderita,buat kalian semangat yah:)
BalasHapus