Viewers

Kamis, 30 Oktober 2014

NYATA, ATAU MIMPI?

Dengan rambut terurai kesamping, dan masih mengenakan seragam sekolah, aku duduk bersandar sendirian berfokus pada tugas sekolah yang ku ketikk di laptop. kali ini aku memilih taman pemilik pohon besar beringin yang konon usianya sudah puluhan tahun tempat aku duduk sekrang untuk mengerjakan tugas dari Guru Bahasa Indonesia yang paling ramah itu.
   Sebelum senja menampakan dirinya, aku bergegas menutup lalu memasukan lapto kedalam ransel biruku. Ketika aku hendak beranjak dari sandaran pohon beringin, terdengar seorang laki laki memainkan gitar sambil menyanyikan lagu berjudul Mine yang dipopulerkan olehpetra sihombing dan ben sihombing. ya, itu adalah lagu favoritku. entah mengapa aku merasa sudah paham betul dg suara itu.
    mendengar nyanyian merdu yang dinyanyikan seorang laki laki yang kini terasa mendekat, menjadikanku tak ingin pergi dulu sebelum nyanyian itu selesai, walaupun sedikit demi seedikit warna merah senja di ufuk barat kian menampak. aku sungguh menikmati lagu ini. sejenak aku tersenyum teringat dia dg gaya berceritanya yg khas itu, sedikit aneh tapi lucu membuatku semakin menyukainya.
    kemudian aku memejamkan mata sambil menikmati udara yang berhembus lembut kearahku. tersadr nyanyian itu tlh smpai pd lirik terakhir. dan aku membuka mataku perlahan.
     "i love you Elena." ucap seorang laki laki tampan berseragam Osis SMAN harapan bangsa, rapi dg dasi dan sabuknya sambil membawa gitar tersenyum kepadaku.tersentak kaget atas kehadirn laki laki yg trnyta dr td menyanyikan lagu favoritku, aku lgsung brdiri tersipu malu menyatikan kedua tanganku sendiri, berharap ada rasa hangat y mengusir keringat dingin di sekujur tubuhku.
     "Denta?"
    ya. laki laki itu bernama denta. nma lgkpnya denta wijaya. dia sekelas dgku, yaitu kls Xa. seketika dia menaroh gitarnya diatas rerumputan lalu melepas kedua tanganku yg kugenggam sendiri dn digenggmnya kdua tnganku. tak karuan rasanya berada didekat orang yang ku cintai, di genggam tanganya pula! aduuh bagai terbang diatas langit. sementara itu aku hanya menunduk berusaha menyembunyikan rasa malu brcampur senang pdanya.
     "maukah kau menjadi kekasihku Elen?"
   detak jantungku semakin tak karuan, sedangkan denta semakin menatap serius kedua mataku seolah menunggu jawaan dariku.
     "maafkan aku denta, aku tak bisa!"
ku tampakan ekspresi kecewaku lalu ku lepas tnganku dr pgangnya. trlht jelas keksecewaanya padaku.
     "aku tak bsa lama lama memendam perasaanku in pdamu denta" ucapku
   dan kini berubahlah kekecewaan menjadi senyuman manis dari wajah tampanya.
     "jadi?" tnya denta.
     "ya, ak mw mnjd kekashmu denta"
lalu dia memluk reat tubuhku dg bgtu bahagianya. sungguh aku tak menyangka seorg denta yg keren, lucu, pintar mempunyai rasa yg sama sepertiku. saking bahgianya tak sedetik pun aku memikirkan sisil, yg setauku mantanya yg kin masih mencintai kekasih baruku ini.
     "Elena! coba ulangi jawaban itu!"
     "aku mncintaimu, aku mau jd kekasihmu!"
     "elena apa apaan kamu?" sentakan pak handoko yang kini sedan mengajar pelajaran sejarah membuatku terbangun dari mimpi indahku.
      "maaf pak saya tdk sngja"
   tak peduli sorakan riuh teman sekelas. dg gugupnya segera aku membuka buka halaman buku sejarah yg brda tepat di mejaku. membaca pa saja tulisan yg tertera dibuku  itu walaupun aku tk tw ap yg sdang dijelaskan.
      "sudah sudah cukup!" perintah pak handoko smbil menegtuk mejanya menggunakan penghapus papan tulis, berusaha mencairkan suasana.
      "sekarang waktunya istiraht. untuk elena. sya msh memeberikan kebijakan, bila kamu tertidur lagi. awas!" perinta pak handokop tegas. kemudian pak handokokeluar bersamaan dg siswa lainya. ku lihat denta ttp brjln kluar ruangan tnpa melirik kpdku, tak sprti di dlm mimpi.
  ku tutup buku yg msih trbuka dihadapanku dn aku termenung sendirian entah memikirkkan apa dibangku.
  "len? kamu kenapa sh? ayo l lntin!" ajak Hime sahabt dekat yg kukenal sjak masa orientasi lalu.tanpa menjwb, ak lgsung menggandngnya mnuju ke kantin.
  "eh by the way, lo td mimpi apaan sh len? crta ding sm gua. hmm, ap jgn jgn lo naksir ya sm pk handoko yg klo ngmng tuh cetar mmbahana lalu lantas.. iiihhh, itu selera lo len?" kata hime dg tingkahnya yg centil.
  seketika aku menghentikan langkahku, trsentak kesal bkn krna ucapan hime yg dk ada komanya, tp krna ucpan nyesek cewek manja yg tiiba tibabrdadi belakangku brsama kedua temnya. sisil namnyan beserta vrista dn elis yg merupakan kedua temanya.
   "gue yakin, kalo denta nanti jg bkal balikan nembak gue lagu. siapa sh yg gk suka sama cewek perfect kaya gue?" kata sisil.
   "iyalah sil, denta bakalan nyesel mutusin lo! iya gk vris?"
   "so pasti dong! untk para cewek kamseupay gk usah ngarep deh! ditembak denta itu hanyalah mimpi. cuma sisil yg akan jd kenyatan."
   "hahaha, makasih sobat sobat gue yg udag ngingetin para budak kamseupay"
dan mereka bertiga tertawa usil memandangi stiap siswi yg dianggapnya lemah. sisilm setauku bsa dibilang cewek paling ,modis diseluruh kelas X. dia jg bsa ngambil hati denta.
    "ehm, ayo len ke kantin! timbang denger omngan cewek manja y over PD itu. hihi gemes aku jadinya. lagian dia jg blm ngerti klo lo suka sma denta?" bisik hime smbil meggertku mnuju ke kantin.
    "hmm ya jg sh me. lo bener" aku tersenyum menghibur diri karena mimpi it dn ucapan sisil. lalu bcnda tawa dg hime yg memang anaknya humoris.

#masih berlanjut ya guys :)

MUSIKALISAI PUISI BERTEMA ALAM

NYANYIAN PETAKA
backsound: Ebied G ade-Untuk kita renungkan
Karya: Kelompok 1 9c SMP N 2 LUMBIR

Dalam hangat pelukan mentari pagi hari..
Diri terbalut sujud dan doa..
Resah bila bumi tak lg berpihak..
Kepada kita yg berlumur dosa..

Air mata kini pun belum lagi mengering..
Melihat bencana tanah ini..
Wajah pucat pasi terbaring disana..
Menghadap tuhan yang maha kuasa..

Anak menjerit jerit.
Lahar panas membakar.
Air dan badai menyapu bersih.
Apa ini cobaan? atau sebuah isyarat.
Bahwa kita mesti banyak berbenah..

Puing puing derita masih tercicir..
Menggoreskan luka..
Mengubur bahagia..
Menangis menatap langit..
Tatkala mata tak lagi terjagaa..
Tersadar akan rahmat yang menjauh.

Dimana kah lagi damai kesejukan?
yang tersirat lembut di halamanku..
Hanya keluh kesah yang bisa terucap..
Demi segala ampunan dari-Mu..

SURAT PEMBACA